Saat perkiraan waktu melahirkan semakin dekat, kebanyakan ibu hamil pasti merasakan cemas dan khawatir. Di satu sisi, ada perasaan tak sabar menunggu kelahiran bayi yang sudah ditunggu-tunggu. Di sisi lain, cemas kapan tepatnya tanda kontraksi mau melahirkan datang dan harus segera ke rumah sakit. Untuk ibu hamil yang menunggu kelahiran anak pertama, bahkan sering kebingungan dengan penyebab kontraksi dan tanda kontraksi mau melahirkan itu seperti apa? Kapan tepatnya harus segera ke rumah sakit? Nah, di artikel kali ini, kita akan bahas semuanya.
Mengenal Penyebab Kontraksi dan Tanda Kontraksi Mau Melahirkan
Sebelum membahas secara lengkap mengenai penyebab dan tanda kontraksi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu, apa sebenarnya kontraksi itu? Jadi, kontraksi adalah proses di mana otot-otot rahim meregang dan mengerut untuk membuka jalan lahir dan nantinya untuk membantu mendorong bayi menuju leher rahim. Ketika kontraksi terjadi, akan muncul rasa nyeri yang mirip dengan saat menstruasi. Hanya saja, skala sakitnya kontraksi ini akan dimulai dari skala ringan, hingga akhirnya terasa sakit sekali. Dan ketika sakit sekali itulah, maka proses persalinan pun dimulai.
Hanya saja, tidak selalu kontraksi yang muncul selama masa kehamilan berarti hendak melahirkan, ya. Pada pertengahan kehamilan, sekitar usia kandungan 6 bulan, sebenarnya kontraksi kadang sudah muncul, namun dalam skala ringan. Beberapa penyebab kontraksi, antara lain:
-
Kontraksi Akibat Hubungan Intim
Tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk tetap berhubungan intim dengan pasangan, namun perlu dilakukan dengan hati-hati. Ketika berhubungan intim ada etikanya, kita akan melepaskan hormon oksitosin secara alami. Di saat yang sama, sperma mengandung hormon prostaglandin. Kedua hal ini bisa memunculkan kontraksi.
-
Kontraksi Akibat Aktivitas Olahraga
Ketika beraktivitas olahraga di mana seluruh bagian tubuh ikut bergerak, maka bisa menimbulkan kontraksi palsu. Biasanya hal ini bisa terjadi mulai kehamilan trimester kedua. Kontraksinya terjadi secara acak dan berlangsung antara 30 detik hingga 2 menit. Dalam dunia medis, kontraksi ini juga dikenal dengan sebutan Braxton Hicks atau kontraksi palsu, sebagai tanda bahwa rahim sedang berlatih untuk menghadapi proses persalinan. Untuk meredakan rasa tak nyaman akibat kontraksi ini, ibu hamil bisa mandi air hangat, olahraga pernafasan, atau banyak minum air putih.
-
Kontraksi Akibat Faktor Lain
Ada pula faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan timbulnya kontraksi, seperti peregangan ligamen di sekitar rahim, akibat kurang konsumsi buah dan sayur hingga mengalami sembelit, tubuh sedang dalam kondisi dehidrasi, dan sebagainya. Beberapa kasus, terjadi di awal masa kehamilan, akibat tubuh menyesuaikan diri dengan kehamilan yang terjadi. Tapi perlu diwaspadai, jika kontraksi disertai dengan munculnya flek dan pendarahan, maka sebaiknya segera promosikan istri Anda ke dokter kandungan untuk memeriksakan diri.
-
Kontraksi sebagai Tanda Kelahiran Prematur
Jika dalam masa kehamilan dan sebelum memasuki usia kandungan yang cukup untuk melahirkan, sekitar 37 minggu kehamilan, lalu datang kontraksi yang terus menerus dan dalam waktu yang berdekatan, maka kondisi ini harus diwaspadai. Bisa jadi, kontraksi tersebut muncul sebagai tanda kelahiran prematur. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Anda segera pergi ke dokter atau pusat kesehatan untuk berkonsultasi dan memeriksakan diri.
Tanda Kontraksi Mau Melahirkan
Setelah mengetahui jenis kontraksi selama kehamilan, ada satu kontraksi penting yang perlu diketahui dan dipelajari tanda-tandanya dengan jelas, yaitu tanda kontraksi mau melahirkan. Biasanya, jika sudah waktunya persalinan, maka gejala sakit atau nyeri yang mengiringi kemunculan kontraksi dimulai dari rasa tak nyaman, lalu perlahan mulai terasa nyeri, hingga kemudian semakin lama rasa tak nyaman dan rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. Tanda paling utama, kontraksinya terasa sangat kuat dan intens, bahkan terjadi dalam waktu berdekatan.
Jika sudah mengalami tanda kontraksi seperti ini, ada baiknya ibu hamil segera melakukan pemeriksaan mandiri terlebih dahulu. Caranya, ibu hamil cukup berbaring di tempat tidur, kemudian taruh telapak tangan kanan di bagian perut, dekat rahim. Setelahnya, cobalah mulai menghitung berapa lama kontraksi berlangsung. Sebaiknya buat catatan mengenai hal ini, termasuk catat pula jeda waktu antara satu kontraksi dengan kemunculan kontraksi berikutnya. Jika kontraksi terjadi secara teratur dan berlangsung dalam waktu satu menit disertai jeda setiap 5 menit, ini tanda kontraksi mau melahirkan. Segeralah ke rumah sakit dan persiapkan diri menghadapi proses persalinan.
Recent Comments